Meskipun banyak komentar miring, Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), tetap melanjutkan rencana aksi lempar BlackBerry di depan Kedubes Kanada. Aksi LPPMI ini dilatarbelakangi dengan sikap RIM, yang tetap bertahan tidak membangun data center di Indonesia.
Kamilov Sagala, Direktur Eksekutif LPPMI, Jumat (23/12/2011), mengatakan dengan pasti mengenai keseriusan aksi lempar BlackBerry yang direncanakan di Kedutaan Besar Kanada.
"Kita mendekati Natal, karena Natal memerlukan keamanan maka aparat keamanan meminta aksi tersebut setelah Natal. Karena mereka kan juga melakukan pengamanan untuk Natal dan Tahun Baru," jelas Kamilov.
Di mana setelah Natal nanti, pihaknya akan bertemu dengan aparat keamanan untuk memastikan kapan aksi tersebut akan digelar. "Karena, Kedubes ini merupakan objek vital oleh kemananan. Jadi harus di awasi oleh pihak kemanan juga," ujarnya.
Dalam aksi ini, menurutnya pihak keamanan yang menjadi acuan. "Orang-orang sudah siap, sudah final di tingkat pengurus," ucap Kamilov pasti.
Menurut Kamilov, aksi pelemparan BlackBerry ternyata mendapatkan dukungan yang besar. "Tidak hanya dari pribadi yang mendukung, bahkan operator pun juga banyak yang memberikan dukungan," kata Kamilov.
Kamilov juga menyatakan, aksi ini tidak di sponsori oleh pihak manapun, "Aksi ini murni berdiri di kaki sendiri."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar