Meski ditinggal oleh Steve Jobs, produk terbaru Apple, iPhone 4s yang dirilis Selasa (4/10/2011) lalu ternyata tetap berjaya. Laporan AT&T, Jumat (7/10/2011) lalu, menunjukkan, hanya dalam waktu 12 jam sejak dibuka, sudah ada 200.000 pre-order iPhone 4s yang diterima.
Verizon Wireless dan Sprint yang juga melayani pre-order iPhone 4s tidak memublikasikan datanya Jumat lalu. Namun, dari angka yang tercatat oleh AT&T, jumlah pre-order yang terjadi sebenarnya sudah besar dan masuk rekor dalam penjualan iPhone.
Besarnya jumlah pre-order ini setidaknya bisa menjadi pembuktian bagi Apple bahwa dengan atau tanpa Steve Jobs, salah satu perusahaan paling menguntungkan di Amerika Serikat itu tetap bisa berjaya. Hal ini menepis spekulasi sinis banyak analis yang meragukan kelangsungan bisnis Apple.
Belum tahu apakah penjualan iPhone 4s selanjutnya akan tetap lancar. Hal ini mungkin baru bisa diketahui setelah 14 Oktober 2011 nanti, saat iPhone 4s resmi dijual di Amerika Serikat dan enam negara besar lainnya di dunia.
Sejauh ini, di samping besarnya jumlah pre order, banyak kalangan yang kecewa dengan iPhone 4s. Secara umum, iPhone 4s tak banyak berbeda dari iPhone 4 yang dirilis tahun lalu, meski diklaim memiliki prosesor yang lebih mumpuni dan voice command disebut Siri.
iPhone 4s dijual mulai harga 199 dollar AS untuk yang bermemori 16GB hingga 399 dollar AS untuk yang bermemori 64 GB. Akankah produk ini benar-benar laris nanti? Paling tidak ada 2 kemungkinan, pertama kurang peminat karena minim improvisasi dari iPhone 4, kedua laris karena simpati atas kematian Steve Jobs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar