VIVAnews - Vodafone baru saja memasarkan Apple iPhone untuk pertama kali di Britania Raya alias Inggris. Di hari pertamanya, salah satu operator terbesar di negara kerajaan terbesar di Eropa itu mengumumkan jumlah pre-order iPhone-nya mencapai angka fantastis, yakni 50.000 unit.
Namun demikian, Vodafone mengaku akan berusaha keras agar segala sesuatunya akan berjalan lancar meskipun jaringannya berpotensi mengalami peningkatan trafik yang sangat pesat. Hal ini diungkapkannya mengingat kompetitornya, O2, baru-baru ini mengalami masalah karena kewalahan menangani padatnya trafik.
“Sejauh ini, feedback dari pengguna kami tidak ada masalah. Jaringan berperforma sangat baik,” kata jurubicara Vodafone, seperti VIVAnews kutip dari dari V3, 16 Januari 2010.
“iPhone bukanlah ponsel pintar sembarangan, dan jaringan kami memang siap untuk melayaninya,” kata juru bicara tersebut. “Kami sudah menyiapkan volume data yang besar, jadi kami yakin tidak ada masalah menangani permintaan iPhone yang tinggi,” ucapnya.
Kendati iPhone kini tersedia di tiga penyedia jaringan di Inggris, termasuk Vodafone, Orange, dan O2-Tesco, Vodafone mengaku tak tertarik untuk memulai perang harga atau mengikuti pola kontrak pelanggan yang dimiliki operator lain.
“Orang-orang mengira akan ada perang harga yang sengit ketika mereka tahu kami juga turut memasarkan iPhone. Tapi, kami kira ini tidak tentang perang harga, tetapi lebih pada kompetisi kualitas yang baik,” ungkap jurubicara tersebut.
Desember lalu, O2 mengakui jaringannya di London kewalahan dalam menangani ledakan trafik data untuk ponsel pintar termasuk dari para pengguna iPhone. Hal ini menyebabkan kualitas jaringan 02 di beberapa wilayah menjadi sangat buruk dan mengecewakan pelangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar